The Theory of Organization (Teori Organisasi)
Sebuah tim peneliti antropologi mendeskripsikan sebuah bisnis yang kompleks dengan mengambil contoh dari Amerika Serikat. Pemerintahan Amerika Serikat memiliki berbagai divisi yang terstruktur secara hierarki, terbagi atas berbagai posisi dan peran yang mengatur kekuasaan dalam dunia bisnis secara keseluruhan. Kesemuanya ini disebut sebagai ”organisasi formal”, yakni unit yang diciptakan dan dibangun untuk meraih tujuan spesifik.
Para peneliti memaparkan bahwa bisnis dalam sebuah organisasi serupa dengan bisnis lain kebanyakan dan juga birokrasi pemerintahan: sebuah organisasi formal yang secara rasional dibentuk dan dibangun diatas individu-individu yang diatur berdasarkan hierarki yang ada, yang kemudian dapat disusun dalam bentuk diagram, serta dapat pula dirombak susunannya.
Organisasi didefinisikan sebagai jaringan yang mencakup hubungan ketergantungan satu sama lain. Beberapa tujuan dispesifikasikan berdasarkan konsep-konsep kelompok pemikiran (school of thought) dalam organisasi bisnis, yakni classical school, human relations school, dan social system school.
Pandangan dan Definisi
Organisasi merupakan sebuah hubungan saling ketergantungan yang dapat terfokus pada beberapa hal: Fokus akan dasar struktur yang membentuk dan mengarahkan hubungan tersebut, fokus pada orang-orang yang melakukan hubungan itu, atau fokus pada beragam hubungan yang berkontribusi terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Tiga cara menguji hubungan organisasi ini mewakili pentingnya ketiga kelompok pemikiran dan teori yang utama (major schools of thought and theory), yaitu:
• The classical theory of organization (teori organisasi klasik), memaparkan mengenai bagian, individu, pekerjaan, peran, serta hal-hal yang bersangkutan dengan organisasi itu sendiri.
• The human relations school (kelompok hubungan antar manusia), terdiri dari hal-hal mengenai individu-individu dalam suatu organisasi, baik itu peran, status, posisi, kelakuan, moral, maupun sisi psikologis mereka dalam berorganisasi.
• Social system school (kelompok sistem sosial), menekankan pada sistem hubungan antar setiap bagian dalam sebuah organisasi. Hubungan ini memaparkan bagaimana setiap bagian dalam suatu organisasi saling terkait, proses berorganisasi, tujuan organisasi, serta hubungan organisasi dengan lingkungan sekitar.
The Classical School (Kelompok Klasik)
Dalam kelompok klasik, seorang pemimpin dapat meminta karyawannya untuk melakukan apapun yang ia inginkan dan mendukung semua yang ia lakukan. Sang ketua juga dapat menolak siapapun yang ada di dalam organisasinya tersebut.
Teori klasik organisasi berpedoman pada bentuk dan struktur dari organisasi tersebut dan bukan pada pribadi seseorang. Teori klasik sudah berkembang sejak perang dunia pertama dan orang-orang yang terpilih untuk menempati sebuah posisi adalah orang-orang yang ahli ekonomi dan berasional namun saat ini orang-orang yang mempunyai motivasi tinggi yang diutamakan untuk sebuah struktur organisasi.
Dalam struktur organisasi terdapat empat sistem untuk memajukan sebuah organisasi tersebut yaitu: sistem bonus, sistem pekerjaan, sistem pengendalian diri dan sistem keuangan. Misalnya, sebuah perusahaan yang menggunakan sistem bonus. Seorang manager di sebuah toko baju menargetkan karyawannya untuk dapat menjual sepuluh potong baju. Jika berhasil manager tersebut akan memberikan bendera merah dan jika tidak manager tersebut akan memberikan bendera hijau dan jika karyawan tersebut dapat menjual lebih dari target tersebut, manager tersebut akan memberikan bendera emas sebagai bonus. Hal tersebut adalah teknik inti dari manager terhadap karyawannya. Sang manager percaya bahwa karyawannya akan bekerja lebih baik ketika mereka termotivasi dengan uang dan hal itu juga dapat membantu sang manager untuk memantau dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari karyawannya. Dari pihak lainpun teori klasik dari organisasi perkembangan, karyawan dapat mengetahui kebutuhan dari managernya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment